Too Much Pleasure
Ada sebuah cerita tentang seorang penjahat yang meninggal dunia. Ketika
dia mau mati, dia sudah merasa pasti akan masuk neraka. Nah ketika dia
mati, tiba-tiba dia dibangunkan. Dia melihat sesuatu yang tidak
diharapkannya. "Wah kok suasananya bagus. Indah menarik dan menyenangkan
sekali ya," katanya dalam hati. Dia melihat semua serba bahagia.
"Aduh rasanya saya keliru terkirim ke surga," katanya lirih. Tiba-tiba
seorang bidadari mendatanginya. "Ayo-ayo bangun. Kamu ingin apa ? Di
sini kamu apa saja diberi." Awalnya dia ragu. Tapi memberanikan juga
untuk meminta, "Saya tidak mau kerja." "Ok," kata bidadari. Ting! Maka
dia tidak usah kerja. Semuanya tercukupi.
Setelah keinginannya terwujud, dia mulai berani, "Saya boleh minta lagi
?" "Boleh," kata bidadari, "Kamu minta apa ?" "Saya minta uang yang
banyak." Ting! Maka keluar uang yang banyak. Dia beli apa saja bisa. Dia ingin beli mobil baru, bisa. Beli apa saja, bisa.
Lalu dia datang lagi ke bidadari. "Bidadari, saya minta rumah yang
bagus," pintanya. Ting! Dia dapat rumah yang sangat mewah, indah dan
semuanya ada. "Wah apapun dikasih katanya. Ini betul-betul surga,"
teriaknya senang. Kemudian dia kembali ke bidadari. "Saya bisa tidak
minta wanita- wanita yang cantik ?" Ting! Maka ada 10 wanita yang cantik yang siap melayani dia terus.
Dia senang sekali. Uang ada. Punya rumah. Dikelilingi wanita-wanita
cantik. Dan dia tidak usah kerja. Makan apapun bisa
sekenyang-kenyangnya. Dan semua itu berlalu dengan cepat. Sebulan, 2
bulan, 3 bulan dia mulai bosan. Jenuh. Dia tidak mau segala keenakan
ini. Rasanya bikin 'eneg'. Mual.
Maka dia menghadap bidadari. "Bidadari, saya mau kerja," katanya.
Bidadari itu heran, "Tidak bisa, tidak bisa. Di sini tidak perlu kerja.
Tidak ada kerjaan. Kamu tidak usah kerja. Kamu nikmati saja segala
kenikmatan ini." Dia bingung. Kembali ke kegiatan sebelumnya dan dia
coba menikmati lagi surganya. Makan lebih banyak lagi, sampai gendut.
Tapi dia tetap jenuh karena tidak ada kegiatan yang bisa dilakukan. Dia
kembali lagi bidadari. "Aku minta kerja," katanya. Dan biadadari tegas
berkata, "Tidak bisa. Di sini tidak ada kerja."
Akhirnya dia tidak tahan. Penjahat ini mengaku, "Bidadari yang baik,
saya sebanarnya adalah penjahat. Saya tidak layak masuk surga ini. Saya
seharusnya masuk neraka. Kalau di neraka, saya bisa kerja. Bahkan kerja
keras. Saya bisa merasakan sakit dan sengsara. Saya tidak mau segala
ini. Ternyata kenikmatan ini tidak enak," teriaknya marah.
Tiba-tiba wajah bidadari yang cantik dan menyenangkan dilihat ini,
tiba-tiba berubah menyeramkan. Wajahnya berubah menjadi setan. Dia
berkata keras, "Sebenarnya ini adalah neraka."
Cerita ini disadur dari salah satu episode seri TV kuno 'Twilight Zone'.
Saya tidak mengatakan supaya anda semua menjadi penjahat supaya tidak
masuk surga. Manusia baru ingat dan menghargai segala kenikmatan yang
dia rasakan, ketika kesedihan dan kesengsaraan juga dirasakannya.
Kehidupan adalah sebuah keseimbangan antara kenikmatan dan penderitaan,
inilah yang memperkaya kazanah kehidupan kita. Selamat menghargai
kesengsaraan anda, karena disanalah akan anda temui kenikmatan yang lebih.
dia mau mati, dia sudah merasa pasti akan masuk neraka. Nah ketika dia
mati, tiba-tiba dia dibangunkan. Dia melihat sesuatu yang tidak
diharapkannya. "Wah kok suasananya bagus. Indah menarik dan menyenangkan
sekali ya," katanya dalam hati. Dia melihat semua serba bahagia.
"Aduh rasanya saya keliru terkirim ke surga," katanya lirih. Tiba-tiba
seorang bidadari mendatanginya. "Ayo-ayo bangun. Kamu ingin apa ? Di
sini kamu apa saja diberi." Awalnya dia ragu. Tapi memberanikan juga
untuk meminta, "Saya tidak mau kerja." "Ok," kata bidadari. Ting! Maka
dia tidak usah kerja. Semuanya tercukupi.
Setelah keinginannya terwujud, dia mulai berani, "Saya boleh minta lagi
?" "Boleh," kata bidadari, "Kamu minta apa ?" "Saya minta uang yang
banyak." Ting! Maka keluar uang yang banyak. Dia beli apa saja bisa. Dia ingin beli mobil baru, bisa. Beli apa saja, bisa.
Lalu dia datang lagi ke bidadari. "Bidadari, saya minta rumah yang
bagus," pintanya. Ting! Dia dapat rumah yang sangat mewah, indah dan
semuanya ada. "Wah apapun dikasih katanya. Ini betul-betul surga,"
teriaknya senang. Kemudian dia kembali ke bidadari. "Saya bisa tidak
minta wanita- wanita yang cantik ?" Ting! Maka ada 10 wanita yang cantik yang siap melayani dia terus.
Dia senang sekali. Uang ada. Punya rumah. Dikelilingi wanita-wanita
cantik. Dan dia tidak usah kerja. Makan apapun bisa
sekenyang-kenyangnya. Dan semua itu berlalu dengan cepat. Sebulan, 2
bulan, 3 bulan dia mulai bosan. Jenuh. Dia tidak mau segala keenakan
ini. Rasanya bikin 'eneg'. Mual.
Maka dia menghadap bidadari. "Bidadari, saya mau kerja," katanya.
Bidadari itu heran, "Tidak bisa, tidak bisa. Di sini tidak perlu kerja.
Tidak ada kerjaan. Kamu tidak usah kerja. Kamu nikmati saja segala
kenikmatan ini." Dia bingung. Kembali ke kegiatan sebelumnya dan dia
coba menikmati lagi surganya. Makan lebih banyak lagi, sampai gendut.
Tapi dia tetap jenuh karena tidak ada kegiatan yang bisa dilakukan. Dia
kembali lagi bidadari. "Aku minta kerja," katanya. Dan biadadari tegas
berkata, "Tidak bisa. Di sini tidak ada kerja."
Akhirnya dia tidak tahan. Penjahat ini mengaku, "Bidadari yang baik,
saya sebanarnya adalah penjahat. Saya tidak layak masuk surga ini. Saya
seharusnya masuk neraka. Kalau di neraka, saya bisa kerja. Bahkan kerja
keras. Saya bisa merasakan sakit dan sengsara. Saya tidak mau segala
ini. Ternyata kenikmatan ini tidak enak," teriaknya marah.
Tiba-tiba wajah bidadari yang cantik dan menyenangkan dilihat ini,
tiba-tiba berubah menyeramkan. Wajahnya berubah menjadi setan. Dia
berkata keras, "Sebenarnya ini adalah neraka."
Cerita ini disadur dari salah satu episode seri TV kuno 'Twilight Zone'.
Saya tidak mengatakan supaya anda semua menjadi penjahat supaya tidak
masuk surga. Manusia baru ingat dan menghargai segala kenikmatan yang
dia rasakan, ketika kesedihan dan kesengsaraan juga dirasakannya.
Kehidupan adalah sebuah keseimbangan antara kenikmatan dan penderitaan,
inilah yang memperkaya kazanah kehidupan kita. Selamat menghargai
kesengsaraan anda, karena disanalah akan anda temui kenikmatan yang lebih.
" May The Worst Day of Your Future still be Better than The Best Day
of Your Past "
Comments